Langsung ke konten utama

Fatherless Family: Ketika Ayah Hanya Tahu Cari Uang Saja?

Mengasuh anak sejatinya adalah tanggung jawab utama orang tua, bapak dan ibu. Namun ada juga pandangan menurut beberapa orang yang beranggapan bahwa mengasuh anak dan mengurus pekerjaan rumah tangga adalah tugas ibu. Sedangkan peran bapak hanyalah pencari nafkah saja, sehingga bapak tidak banyak berperan dalam parenting bahkan sangat minim. Fatherless family , sebuah label yang diberikan kepada sebuah keluarga dimana peran ayah dalam pengasuhan anak dikeluarga tersebut yang minim baik secara fisik maupun psikis. Fatherless merupakan kombinasi dari jarak secara fisik dan emosional antara ayah dan anaknya. Pandangan anak tentang keterlibatan ayahnya menandakan esensi dari peran ayah dalam kehidupan anak. Benarkah seperti itu? Feel You akan mencoba membahas fenomena fatherless family . Mengapa fatherless family bisa terjadi? Di negara barat Peningkatan jumlah orang tua tunggal disebabkan oleh meningkatnya perceraian. Adanya perubahan sosial juga berkontribusi terhadap peningkatan kondisi

Hati-Hati, Tipe Teman Kerja Red Flag

Apa definisi tempat bekerja ideal versimu? Yang jaraknya dekat dari rumah? Atasan dan rekan kerja yang super baik? Gaji dan benefit yang sangat bersaing? Pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan gelar atau passionmu? Atau tempat kerja yang memiliki program pengembangan karyawan dan jenjang karir?

Idealnya mungkin memenuhi semua yang sudah Feel You sebutkan tadi ya. Namun kenyataannya, kita tidak selalu mendapatkan semua itu. Ketika tempat bekerja dekat dari rumah sehingga bisa hemat pengeluaran untuk transportasi, ternyata gaji yang ditawarkan tidak sesuai yang diharapkan. Atau ketika pekerjaan sudah sesuai dengan passion, rekan kerjamu justru toxic.

Berbicara tentang rekan kerja, kamu pasti menemui berbagai macam rekan kerja dengan berbagai macam karakter. Namun ada beberapa tipe rekan kerja yang sebaiknya kamu waspadai alias red flag supaya tetap membuatmu nyaman di tempat kerja ya Feels.

Source: yanalya on www.freepik.com

Tipe Penjilat

Tipe teman kerja seperti ini ingin terlihat baik karena memiliki maksud tertentu dengan berusaha melakukan hal baik. Maksud tertentu yang dimaksud seperti menjatuhkan dan melemahkan rekan kerja lainnya yang dinilai berpotensi membahayakan posisinya. Tentu akan tidak nyaman kan jika dalam timmu ada tipe penjilat seperti ini? Jika kamu bertemu dengan tipe penjilat di tempat kerja, tetap fokuslah pada dirimu dan pekerjaanmu sebaik mungkin ya Feels. Supaya atasan bisa menilai secara objektif atas performa anggota timnya.

Tipe Pengadu Domba

Tipe teman kerja ini suka bergosip membicarakan keburukan rekan kerja yang lain dibelakang mereka. Biasanya tipe ini menyebar isu untuk membuat rekan kerja lain mendapatkan penilaian yang buruk. Jika kamu bertemu dengan tipe ini, sebaiknya jangan langsung percaya dengan isu yang diucapkannya, tidak langsung terburu-buru menghakimi, dan pastikan terlebih dahulu kebenarannya. Sebaiknya tipe ini juga kamu hindari, jika kamu mendapatinya membicarakan orang lain dibelakang orang yang dibicarakan, bisa jadi tipe ini akan membicarakanmu ketika kamu sedang tidak berada di sekitarnya.

Tipe Pemalas

Individu yang tidak dapat menepati deadline pekerjaan dan lalai dengan kewajiban tugasnya. Impactnya adalah pekerjaan tim atau orang lain yang berhubungan menjadi berantakan. Biasanya bekerja semaunya tanpa menunjukkan kinerja terbaiknya.

Tipe Pencari Muka

Hampir mirip dengan tipe penjilat. Ciri-ciri dari rekan kerja ini adalah dirinya selalu ingin tampil menjadi yang nomor satu dalam tim atau kantor. Seringnya tipe individu ini hanya bekerja dan mengeluarkan kinerja terbaiknya saat ada atasan saja, saat atasan melihatnya. Diluar itu, kinerjanya biasa-biasa saja. Tipe ini akan melakukan segala cara untuk mendapatkan pengakuan dan pujian dari atasan. Sikut kanan kiri bahkan mengclaim hasil pekerjaan orang lain menjadi hasil jerih payahnya pun dilakukan, dimana faktanya dirinya tidak memiliki kontribusi yang maksimal pada pekerjaan tersebut.

Bagaimana dengan rekan kerja dalam satu timmu? Apakah dari keempat teman kerja red flag tadi ada yang sering kamu temui?


Source:
Firmansyah, Fazar. (2018). Resign Malu Tak Resign Pilu. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fatherless Family: Ketika Ayah Hanya Tahu Cari Uang Saja?

Mengasuh anak sejatinya adalah tanggung jawab utama orang tua, bapak dan ibu. Namun ada juga pandangan menurut beberapa orang yang beranggapan bahwa mengasuh anak dan mengurus pekerjaan rumah tangga adalah tugas ibu. Sedangkan peran bapak hanyalah pencari nafkah saja, sehingga bapak tidak banyak berperan dalam parenting bahkan sangat minim. Fatherless family , sebuah label yang diberikan kepada sebuah keluarga dimana peran ayah dalam pengasuhan anak dikeluarga tersebut yang minim baik secara fisik maupun psikis. Fatherless merupakan kombinasi dari jarak secara fisik dan emosional antara ayah dan anaknya. Pandangan anak tentang keterlibatan ayahnya menandakan esensi dari peran ayah dalam kehidupan anak. Benarkah seperti itu? Feel You akan mencoba membahas fenomena fatherless family . Mengapa fatherless family bisa terjadi? Di negara barat Peningkatan jumlah orang tua tunggal disebabkan oleh meningkatnya perceraian. Adanya perubahan sosial juga berkontribusi terhadap peningkatan kondisi

Cinta Bukan Cuma Romantis Saja, Ini Bentuk Lainnya Menurut Psikologi

Berbicara tentang cinta, banyak sekali maknanya menurut setiap orang dengan pengalamannya masing-masing. Tapi cinta itu apa sih ? Apakah cinta hanya untuk hubungan romantis dengan pasangan saja? Apakah ada bentuk cinta yang lain? Bagaimana juga dengan cinta kepada teman-teman atau bahkan kepada Tuhan? Berikut ini adalah bentuk-bentuk cinta menurut tokoh psikologi, Rollo May, yang Feel You tulis buat kamu Feels. 1. Sex Seks adalah fungsi biologis yang dapat dipuaskan melalui hubungan seksual atau pelepasan ketegangan seksual lainnya. 2. Eros Terjadi kebingungan perbedaan antara eros dan seks. Seks merupakan kebutuhan fisiologis yang mencari kepuasan melalui pelepasan ketegangan. Berbeda dengan seks, eros merupakan dorongan psikologis yang menginginkan hubungan seksual melalui pernikahan yang langgeng dengan orang yang kita cintai. Eros is making love, sex is manipulating organs . Eros berorientasi pada hubungan yang awet, sedangkan seks adalah keinginan untuk merasakan kesenangan. Eros

5 Isu Penting Hubungan dengan Mertua dan Bagaimana Menyikapinya

Ketika kamu berpikir bahwa setelah menikah nanti hanya akan ada kamu dengan pasanganmu saja, pemikiran tersebut salah besar. Mungkin selama beberapa hari setelah pesta pernikahan iya, hanya ada kamu dan pasanganmu saja untuk menghabiskan moment honeymoon . Namun setelahnya, tentu keluarga dari pasanganmu berekspektasi bahwa mereka juga bagian dari hidupmu. Beberapa budaya non-barat, keterlibatan orang tua lebih menonjol dan terang-terangan. Pada beberapa pasangan setelah menikah, istri akan ikut tinggal bersama suami dan orang tua suami tanpa batas waktu tertentu. Sedangkan pada budaya barat, hubungan dengan mertua tidak terbentuk secara kaku namun tetap ada. Tidak bisa dipungkiri ketika seseorang menikah, dirinya akan menjadi bagian dari keluarga besar pasangannya. Bisa dikatakan bahwa kita juga menikahi sebuah keluarga, termasuk kebaikan dan keburukannya. Bagaimana baik atau buruknya, dekat atau jauhnya hubungan kita dengan keluarga pasangan bergantung pada kesempatan atau moment yan